Sumber : elifestylemetrotv
Sony Ericsson Indonesia fokus mengembangkan aksesori ponsel. Ini dibuktikan dengan banyaknya produk baru yang dikeluarkan. Saat ini aksesori dari ponsel tidak lagi sekadar baterai, casing, ataupun charger. Tapi ada jenis lainnya, yang terbagi menjadi 3 katagori. Yang pertama adalah aksesori untuk konektivitas bluetooth pada multimedia, speaker untuk ponsel, dan konektivitas mobile internet.
Konektivitas bluetooth digunakan untuk menghubungkan ponsel dengan headset dan jam tangan. Kita dapat melihat daftar lagu pada jam tangan dan memainkan lagu serta mengatur volume pada jam tangan ini. Bagi penikmat musik, perangkat music desk stand menjadikan ponsel Anda sebagai perangkat stereo system yang dapat digunakan di rumah, di tempat kerja, maupun untuk bepergian.
Cukup dengan menghubungkan ponsel anda ke music desk stand ini, suara stereo dengan kualitas bass yang optimal dapat Anda nikmati. Frekuensi radio dapat pula ditangkap, karena perangkat ini dilengkapi dengan antena di dalamnya.
Speaker wireless bluetooth memudahkan kita untuk memindahkan speaker ini tanpa tergantung pada kabel lagi. Sedangkan perangkat GPS HGE-100 dapat digunakan pada semua tipe ponsel Sony Ericsson, dan berfungsi seperti stereo handsfree yang portabel. Produk ini adalah alat navigasi GPS pertama yang digabungkan dengan handsfree. Fitur HGE-100 juga menawarkan kemampuan navigasi lengkap dengan instruksi suara dan teks.
Bagi pengguna internet, kita dimudahkan dengan adanya wireless USB datacard, di manapun dan kapanpun, kita dapat melakukan koneksi internet dan SMS secara mobile melalui laptop dengan menggunakan teknologi HSDPA, UMTS, dan USB modem.baca selanjutnya 5-Pack Premium Reusable LCD Screen Protector with Lint Cleaning Cloth for Apple iPhone 3G 8GB 16GB [Accessory Export Packaging]
Blog ini masih latihan,jadi masih banyak kekurangan-kekurangan didalamnya. Blog ini berisi tentang seputar dunia IT
Sabtu, 22 Mei 2010
Software Pendidikan
Sumber : elifestylemetrotv
Proses belajar mengajar di sekolah adalah proses transfer ilmu pengetahuan formal dari guru kepada murid-muridnya. Guru di depan kelas mengajarkan berbagai ilmu pengetahuan dengan menjelaskannya secara lisan dan menuliskannya di papan tulis dengan dibantu alat peraga.
Proses menjelaskan ini menuntut teknik berkomunikasi yang baik, agar siswa dapat menyerap materi yang disampaikan.
Pelajaran-pelajaran eksakta, misalnya fisika, matematika, dan kimia, sejak dulu sudah dianggap sebagai pelajaran yang sulit. Hanya beberapa murid yang berprestasi tinggi pada pelajaran-pelajaran ini.
Teknologi informasi dianggap dapat memberikan alternatif proses belajar mengajar secara interaktif dan tidak membosankan.
Salah satu terobosanya adalah dengan banyak diciptakannya berbagai macam software pendidikan untuk tingkat sekolah dasar hingga menengah.
Produsen software pendidikan membuat software ini dengan melibatkan guru untuk menentukan konten, tim grafis, animator, programer, sehingga menghasilkan software interaktif yang siap mendidik murid.
Dengan tampilan menarik ditunjang animasi dan juga games edukasi berupa soal-soal –yang secara interaktif dimainkan murid– diharapkan pelajaran eksakta yang sulit dan membosankan menjadi menarik bagi murid.
Software pendidikan ini merupakan salah satu contoh e-learning. Proses belajar mengajar dengan metoda seperti ini tentu menuntut penggunaan komputer bagi pendidik dan murid-muridnya. Guru pun dituntut lebih melek teknologi informasi.
Dari software pendidikan diharapkan proses belajar mengajar menjadi lebih mudah, lebih cepat, dan lebih menarik/tidak membosankan.baca selanjutnya Rosetta Stone Homeschool German 1-3 includes Audio Companion, Parent Administrative Tools, Supplemental Education Disk, & Headset with Microphone
Proses belajar mengajar di sekolah adalah proses transfer ilmu pengetahuan formal dari guru kepada murid-muridnya. Guru di depan kelas mengajarkan berbagai ilmu pengetahuan dengan menjelaskannya secara lisan dan menuliskannya di papan tulis dengan dibantu alat peraga.
Proses menjelaskan ini menuntut teknik berkomunikasi yang baik, agar siswa dapat menyerap materi yang disampaikan.
Pelajaran-pelajaran eksakta, misalnya fisika, matematika, dan kimia, sejak dulu sudah dianggap sebagai pelajaran yang sulit. Hanya beberapa murid yang berprestasi tinggi pada pelajaran-pelajaran ini.
Teknologi informasi dianggap dapat memberikan alternatif proses belajar mengajar secara interaktif dan tidak membosankan.
Salah satu terobosanya adalah dengan banyak diciptakannya berbagai macam software pendidikan untuk tingkat sekolah dasar hingga menengah.
Produsen software pendidikan membuat software ini dengan melibatkan guru untuk menentukan konten, tim grafis, animator, programer, sehingga menghasilkan software interaktif yang siap mendidik murid.
Dengan tampilan menarik ditunjang animasi dan juga games edukasi berupa soal-soal –yang secara interaktif dimainkan murid– diharapkan pelajaran eksakta yang sulit dan membosankan menjadi menarik bagi murid.
Software pendidikan ini merupakan salah satu contoh e-learning. Proses belajar mengajar dengan metoda seperti ini tentu menuntut penggunaan komputer bagi pendidik dan murid-muridnya. Guru pun dituntut lebih melek teknologi informasi.
Dari software pendidikan diharapkan proses belajar mengajar menjadi lebih mudah, lebih cepat, dan lebih menarik/tidak membosankan.baca selanjutnya Rosetta Stone Homeschool German 1-3 includes Audio Companion, Parent Administrative Tools, Supplemental Education Disk, & Headset with Microphone
Langganan:
Postingan (Atom)